Memahami apa itu maksud WOULD – SHOULD ketika digunakan dalam berbicara.
jika teman-teman sudah memahami apa yang sudah di jelaskan diatas. Coba praktekkan latihan-latihan di bawah ini kedalam bahasa Inggris. ucapkan langsung kedalam bahasa Inggris atau tulislah terlebih dahulu ke dalam bahasa Inggris kemudian ucapkan. Saya yakin kamu bisa..!!.
Pernyataan Positif (Kalimat Positif).
Saya akan pergi ke kantormu tiga hari yang lalu.
Kami/kita akan menulis cerita itu (waktu itu).
Dia akan datang ke rumah kamu (waktu itu).
Pak Bob akan membuat sebuah pertandingan basket tahun lalu.
Pernyataan Negatif (Kalimat Negatif).
Saya tidak akan pergi ke kantormu tiga hari yang lalu.
Kami/kita tidak akan menulis cerita itu (waktu itu).
Dia tidak akan datang ke rumahku (waktu itu).
Pak Bob tidak akan membuat sebuah pertandingan Basket tahun lalu.
Kalimat Bertanya/ Bentuk Bertanya.
Akankah kamu pergi ke kantorku tiga hari yang lalu? = Apakah kamu akan pergi ke kantorku tiga hari yang lalu?.
Akankah kita/kami menulis cerita itu (waktu itu)? = Apakah kita/kami akan menulis cerita itu (waktu itu)?.
Akankah dia datang ke rumahku (waktu itu)? = Apakah dia akan datang ke rumahku (waktu itu)?.
Akankah Pak Bob membuat pertandingan Basket tahun lalu? = Apakah Pak Bob akan membuat pertandingan Basket tahun lalu?.
“Would” mempunyai arti “maukah/ sudikah”. (“would” tidak menerangkan/ tidak memberikan maksud waktu/ masa yang lampau).
Maukah/sudikah kamu membantuku?.
Maukah/sudikah kamu datang ke rumahku?.
Maukah/sudikah kamu berbicara kepadanya tentang masalah ini?.
“Would” jika bersama/ melekat pada kata “Like” memberi maksud sebuah keinginan/ kemauan/ kesukaan terhadap suatu benda dan Tidak Ada menerangkan waktu lampau. (would like=mau/ingin/suka).
Saya mau/ingin/suka pizza.
Dia mau/ingin/suka jus jeruk.
Ayahku mau/ingin/suka teh panas.
Aku mau/ingin/suka kopi.
Kami mau/ingin/suka ayam goreng.
Saya suka/ingin makan pizza.
Dia suka/mau menikmati/minum jus jeruk.
Ayah saya mau menjelaskan-nya(benda).
Saya mau berdansa denganmu.
Kami suka/mau/ingin makan ayam goreng.
Dalam bentuk kalimat bertanya, “Would” bersama kata “like” merupakan bentuk Kalimat Penawaran (menawarkan sesuatu kepada orang lain).
Maukah/inginkah/sukakah kamu pizza? = Apakah kamu suka pizza?.
Maukah/inginkah/sukakah dia jus jeruk? = Apakah dia suka jus jeruk?.
Maukah/inginkah/sukakah ayah kamu teh panas? = Apakah ayahmu suka teh panas?.
Sukakah/ inginkah/ maukah kamu makan pizza? = Apakah kamu mau makan pizza?.
Sukakah/ inginkah/ maukah dia menikmati/minum jus jeruk? = Apakah dia mau minum jus jeruk?.
Maukah ayahmu menjelaskan-nya? = Apakah ayahmu mau menjelaskan-nya?.
Maukah kamu menari denganku? = Apakah kamu mau menari denganku?.
“Would” jika melekat pada kata “rather” (would rather = lebih suka). Jika kita menyebutkan benda yang dibandingakan maka kata “daripada” selalu digunakan (dalam bahasa Inggris kata “daripada” = “Than“). Akan tetapi jika yang dibandingkan tidak disebutkan maka kata “than = daripada” tidak digunakan.
Saya lebih suka main sepak bola daripada main basket.
Dia lebih suka belajar bahasa Inggris daripada menonton TV.
Saya lebih suka tinggal disini.
Dia lebih suka bicara kepadaku.
Sandy lebih suka menghubungi aku di sore hari.
Dalam bentuk kalimat negatif (penyangkalan) dengan menambahkan “not” setelah kata “rather” (would rather not).
Saya lebih suka tidak main sepak bola daripada tidak main basket.
Dia lebih suka tidak belajar bahasa Inggris daripada tidak menonton TV.
Saya lebih suka tidak tinggal disini.
Dia lebih suka tidak berbicara kepadamu.